Selengkapnya baca di bawah ini. Pendidikan merupakan modal dasar pembangunan suatu negara. Dengan pendidikan yang baik maka akan menghasilkan generasi penerus yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Pendidikan yang baik pun tidak lepas dari peran pemerintah. Pemerintah memiliki peranan penting dalam mengatur dan mengawasi sistem pendidikan, sayangnya, hal tersebut masih belum berjalan maksimal, ditandai dengan masih banyaknya materi pelajaran yang dinilai menyesatkan dan masuk ke dalam buku rujuk materi di sekolah-sekolah. Artikel yang berkaitan dengan "Buku Pelajaran Sesat Beredar (Lagi), Pemerintah Dinilai Kecolongan" dapat anda simak di bawah ini.
Sejumlah orangtua murid SDN Serua Indah 01, Tangerang Selatan (Tangsel), meresahkan isi buku mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA).
Buku pelajaran agama Islam untuk kelas I SD di Majalengka tak memasukkan Nabi Yusuf dalam daftar nabi dan rasul.
Buku SD yang menyebut Nabi Zahra yang diterbitkan merupakan kurikullum tahun 2006.
Komisi Pendidikan DPRD Tangerang Selatan soroti buku mata pelajaran yang berisi anjuran untuk mengonsumsi narkoba.
Beredar di Majalengka buku pelajaran agama Islam untuk kelas I SD yang mencantumkan Zahra sebagai nabi.
Beredar buku pelajaran agama Islam untuk kelas I SD yang tidak mencantumkan Nabi Yusuf sebagai nabi ke-11.
Penerbit buku pelajaran agama untuk siswa kelas I SD yang mencantumkan Zahra sebagai nabi, menyebut telah mencetak 3.000 oplah.
Petugas akan melakukan pengecekan terkait adanya buku pelajaran agama Islam untuk kelas 1 SD yang mencantumkan Zahra sebagai nabi. |
Terapi (dalam Yunani: θεραπεία), atau pengobatan, adalah remediasi masalah kesehatan, biasanya mengikuti diagnosis. Orang yang melakukan terapi disebut sebagai terapis. Dalam bidang medis, kata terapi sinonim dengan kata pengobatan terapi kesehatan gambar terapi terapi anak terapi autis pengobatan terapi terapi air terapi wicara pengertian terapi Terapi gen Hipnoterapi Radioterapi Daftar terapi
Selasa, 25 Oktober 2016
Buku Pelajaran Sesat Beredar (Lagi), Pemerintah Dinilai Kecolongan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar