Selengkapnya baca di sini. Minggu, 13 November 2016, warga Sengkotek, dikagetkan dengan suara ledakan di depan Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur. Ledakan diduga berasal dari sebuah tas yang berisi bom molotov, yang menyebabkan 4 balita mengalami luka-luka. Kepolisian setempat langsung bertindak cepat dan membekuk pelaku. Artikel yang berkaitan dengan Bom Samarinda, dapat anda simak di bawah ini.
Bangsa Indonesia dinilai belum sepenuhnya bebas dari ancaman teror.
Lima pelaku bom Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur, sudah ditangkap.
J diketahui adalah residivis kasus yang sama dan berada di jaringan Pepi.
Boy menerangkan, dalam kasus tersebut Polresta Samarinda telah mengamankan dan masih memeriksa 15 orang sebagai saksi pengeboman.
Pelaku tersebut harus diberikan hukuman berat jika memang dalam proses penyelidikan polisi dinyatakan bersalah atas kasus teror itu.
Jokowi memerintahkan kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk mengusut tuntas kasus pelemparan bom di Samarinda.
Agus Rianto mengatakan, pelaku ledakan di depan Gereja Oikumene, Samarinda adalah mantan narapidana.
Pelaku peledakan bom rakitan di Gereja Oikumene, pada Minggu 13 November 2016, belajar merakit bom di Aceh pada 2009_2011.
Polisi berhasil menangkap pelaku pelemparan bom molotov di depan gereja di Samarinda. Pelaku diketahui berinisial J (32).
Pasca-ledakan bom molotov di Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur, Polri menetapakan pelaku sebagai tersangka. |
Terapi (dalam Yunani: θεραπεία), atau pengobatan, adalah remediasi masalah kesehatan, biasanya mengikuti diagnosis. Orang yang melakukan terapi disebut sebagai terapis. Dalam bidang medis, kata terapi sinonim dengan kata pengobatan terapi kesehatan gambar terapi terapi anak terapi autis pengobatan terapi terapi air terapi wicara pengertian terapi Terapi gen Hipnoterapi Radioterapi Daftar terapi
Senin, 14 November 2016
PR Pemerintah, Bebaskan Indonesia dari Segala Bentuk Ancaman Teror
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar